Pengambilan
Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti
Pengambilan
keputusan dalam kondisi tidak pasti (Decision Making Under Certainty)
adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal berikut :
- Tidak diketahui jumlah dan kemungkinan munculnya kondisi tersebut.
- Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
- Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil suatu tindakan,tetapi tidak dapat diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
- Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.
- Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.
- Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa cara antara lain :
- Mencari informasi lebih banyak
- Melalui riset atau penelitian
- Menggunakan probabilitas subjektif
Kondisi
tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa syarat,yaitu
sebagai berikut :
- Ada beberapa alternatif tindakan yang fisibel (dapat dilakukan)
- Nilai probabilitas masing-masing kejadian tidak diketahui.
- Memiliki Pay-off sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan kejadian tidak pasti.
Teknik
Penyelesaian Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti
Ada
beberapa kriteria dalam pengmabilan keputusan dalam kondisi tidak
pasti, yaitu :
- Kriteria Maximax
Pengambil keputusan dianggap sangat optimis yaitu dipilihnya
hasil-hasil terbesar dari alternatif-alternatif yang memberikan hasil
maksimal dalam berbagai keadaan secara alamiah.
Kriteria maximax ini adalah kriteria yang tidak valid,karena hanya
mempertimbangkan hasil yang paling optimisticdan mengabaikan semua
keadaan yang mungkin, pay off,dan probabilitas yang lainnya.
Contoh Soal :
Alternatif Investasi
|
Prospek pasar (dalam juta rupiah)
|
||
Cerah
|
Sedang
|
Lesu
|
|
Obligasi
|
200
|
65
|
15
|
Deposito
|
175
|
100
|
40
|
Properti
|
250
|
150
|
-100
|
Penyelesaian Maximax :
Investasi
|
Pay-off Maksimum (dalam juta rupiah)
|
Obligasi
|
200
|
Deposito
|
175
|
Properti
|
250
|
Jadi, keputusan yang diambil berdasarkan kriteria maximax adalah
investasi properti , karena
memberikan hasil maksimal dari hasil beberapa jenis investasi yaitu
250 juta.
- Kriteria Maximin
Dalam kriteria maximin,pengambil keputusan diangggap pesimis atau
konservatif tentang masa depan.Menurut kriteria ini ,hasil terkecil
untuk setiap alternatif dibandingkan dengan alternatif yang
menghasilkan nilai maksimal dari hasil-hasil minimal yang dipilih
atau memilih alternatif yang minimalnya paling besar.
Contoh soal :
Alternatif Investasi
|
Prospek pasar (dalam juta rupiah)
|
||
Cerah
|
Sedang
|
Lesu
|
|
Obligasi
|
200
|
65
|
15
|
Deposito
|
175
|
100
|
40
|
Properti
|
250
|
150
|
-100
|
Penyelesaian Maximin :
Investasi
|
Pay-off Maksimum (dalam juta rupiah)
|
Obligasi
|
15
|
Deposito
|
40
|
Properti
|
-100
|
Jadi, keputusan yang diambil berdasarkan kriteria maximin adalah
investasi deposito,karena
memberikan hasil maksimal dari hasil minimum dari beberapa jenis
investasi yaitu 40 juta.
- Kriteria Laplace
Kriteria ini disebut juga kriteria equal likelihood.Menurut kriteria
ini,pengambilan keputusan mengasumsikan bahwa probabilitas terjadinya
berbagai kondisi adalah sama besarnya.Pada kriteria ini,pengambil
keputusan tidak dapat menentukan atau mengetahui probabilitas
terjadinya berbagai hasil,sehingga diasumsikan bahwa semua kejadian
mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadinya atau setiap hasil
memiliki probabilitas yang sama.Hasil yang dipilih adalah yang
memiliki nilai tertimbang tertinggi.
Contoh soal :
Alternatif Investasi
|
Prospek pasar (dalam juta rupiah)
|
||
Cerah
|
Sedang
|
Lesu
|
|
Obligasi
|
200
|
65
|
15
|
Deposito
|
175
|
100
|
40
|
Properti
|
250
|
150
|
-100
|
Penyelesaian Laplace :
Bila probabilitas setiap peristiwa adalah 1/3. Dengan dengan
demikian,nilai tertimbang hasil investasi dari ketiga dipilih
adalah :
- Obligasi = (1/3)(200) + (1/3)(65) + (1/3)(15) = 93.33
- Depostito = (1/3)(175) + (1/3)(100) + (1/3)(40) = 104.99
- Properti = (1/3)(250) + (1/3)(150) + (1/3)(100) = 99.99
Karena nilai tertimbang deposito yang tertinggi,pengambil keputusan
akan memilih deposito.
- Kriteria Regret
Kriteria regret atau kriteria minimax pertama kali diperkenalkan oleh
L.J savage yang didsarkan pada konsep opportunity loss atau
regret.Pada kriteria ini pengambil keputusan dapat diperoleh hasil
keputusan yang maksimal agar tidak terjadi suatu penyesalan
(regret),dan dapat bertindak ke depan dengan melihat keadaan masa
lalu.
Menurut kriteria ini,pengambilan keputusan akan mengalami suatu
kerugian apabila suatu peristiwa terjadi menyebabkan alternatif yang
dipilih kurang dari payoff maksimal.
Untuk menyelesaikan kasus dengan menggunakan kriteria regret dapat
diginakan pedoman sebagai berikut :
- Tentukan nilai regret setiap (opportunity loss) pay off,dengan jalan mengurangkan nilai payoff maksimal baris dengan payoff tiap baris.
- Menentukan nilai regret maksimal tiap baris.
- Menentukan nilai minimax,sebagai alternatif pengambilan keputusan.
Contoh
Soal :
-
Alternatif InvestasiProspek pasar (dalam juta rupiah)CerahSedangLesuObligasi2006515Deposito17510040Properti250150-100
Penyelesaian Regret :
Alternatif Investasi
|
Prospek pasar (dalam juta rupiah)
|
||
Cerah
|
Sedang
|
Lesu
|
|
Obligasi
|
250-200=50
|
150-65=85
|
40-15=25
|
Deposito
|
250-175=75
|
150-100=50
|
40-40=0
|
Properti
|
250-250=0
|
150-150=0
|
40-(-100)=140
|
Nilai minimax , nilai penyelesaian terkecil dari alternatif
nilai-nilai tersebut adalah 75juta .Dengan demikian
,pengambilan keputusan memilih deposito.
- Kriteria Realism
Kriteria realisme dikenal juga sebagai kriteria Hurwicz,untuk
menghormati penemunya Leonid Hurwicz,Kriteria ini merupakan antara
maximax dan maximin,antara optimis dan pesimis,pengambilan keputusan
yang tepat biasanya memperlihatkan suatu campuran antara optimism dan
pesimisme.
Pada kriteria ini terdapat koefisien optimis,biasanya disimbolkan
dengan “a”,yaitu skala untuk mengukur tingkat optimism dari
pengambilan keputusan.
Ukuran
realisme (UR) = (hasil maksimal xα
) +
(Hasil minimal x 1- α)
Contoh soal :
-
Alternatif InvestasiProspek pasar (dalam juta rupiah)CerahSedangLesuObligasi2006515Deposito17510040Properti250150-100
Penyelesaian Realism :
Investasi
|
Pay-off Maks
|
Pay-off Min
|
Obligasi
|
200
|
15
|
Deposito
|
175
|
40
|
Properti
|
250
|
-100
|
α
= 0,7 maka 1-α = 1-0,7 = 0,3
Urobligasi =
200(0,7) + 15(0,3) = 144,5
Urdeposito =
175(0,7) + 40(0,3) = 134,5
Urproperti =
250(0,7) + (-100)(0,3) = 145
Jadi : UR yang
tertinggi adalah 145, maka dipilih investasi properti.
- Decision Tree
Pohon keputusan ,seperti halnya pada pohon probabilitas yang telah
kita bahas sebelumnya,adalah cara mendapatkan solusi secara grafis
untuk menghasilkan keputusan terbaik dalam kondisi
ketidakpastian.Sebagai contohnya,kita akan lihat bagaimana sebuah
perusahaan dapat mempertimbangkan suatu resiko untuk meningkatkan
keuntungannya,atau bagaimana sebuah portofolio investasi dapat
dipilih dengan kompromi antara tingkat pertumbuhan dengan tingkat
keamanan investasi.
Perbedaan anatara pohon keputusan dengan pohon probabilitas adalah
pada tambahan satu komponen,yaitu keputusan harus dibuat pada
cabang-cabang pohon.
Contoh kasus :
Misalkan sebuah perusahaan minyak “BEA” memiliki suatu lahan yang
berpotensi mengandung minyak dan mereka harus membuat keputusan untuk
memilih satu dari tiga pilihan tindakan :
- Menjual lahan pada saat ini BEA akan mendapatkan $125K hasil penjualan lahan saat ini
- Menunggu satu tahun untuk mejualnya ditahun depan BEA akan menempuh resiko kemungkinan 90% harga minyak akan turun dan mereka terpaksa menjualnya dengan harga $100K di tahun depan.Sebaliknya,bila harga minyak naik maka mereka akan mendapatkan keuntungan dengan menjual lahan tersebut senilai $440K.Suku bunga yang berlaku saat ini adalah 10% per tahun.
- Menggarap lahan tersebut
Jika ingin menggarap lahan sendiri,BEA harus mengeluarkan biaya $200K
untuk pengeboran dan akan menempuh resiko seperti yang ada pada
tabel.
Jenis Sumur
|
Probabilitas
|
Keuntungan
|
Kering
|
0.50'
|
0
|
Basah
|
0.40'
|
400K
|
Berlimpah
|
0.10'
|
1500K
|
Dalam
menggambarkan pohon keputusan,kita telah membuatnya mulai dari kiri
ke kanan.Untuk mendapatkan solusi dari persoalan yang kita
hadapi,kita harus mengerjakan perhitungan pohon keputusan mulai dari
kanan ke kiri.Ada dua langkah penyelesaian :
- Membuat rata-rata dari tiap cabang
Dengan
alternatif pertama,yaitu jual saat ini,yang memiliki nilai
125K,bagaimana caranya kita mendapatkan suatu nilai yang dapat
dibandingkan dengan nilai tersebut pada dua alternatif berikutnya ?
Dalam
hal ini maka kita dapat memakai cara perhitungan EV (Expected
Value),dengan memberi bobot probabilitas pada tiap hasil yang akan
muncul :
EV
dari jual nanti = 0.9(100K) + 0.1(400K) = 130 K
Nilai
130K ini dimasukkan dalam lingkaran “jual nanti”. Cara yang sama
juga diterapkan untuk mendapatkan EV dari “kerjakan sendiri.
- Memotong cabang yang memiliki nilai terendah
Langkah
terakhir adalah membandingkan tiga buah expected value :
125K,130K,dan 110K.Dengan memotong nilai-nilai yang lebih kecil,maka
kita akan mendapatkan nilai 130K dan dituliskan pada kotak
keputusan.
makasi ya,.sudah bantuin
BalasHapusthankyou kakaa :)
BalasHapussama dengan
Hapusmakasih kak :)
BalasHapusmy pleasure :)
BalasHapusthanks gan
BalasHapusSorry kak mau tanya yg kriteria regret penyelesainnya bisa 75 juta itu caranya dari mana ya ???
BalasHapus