Kamis, 13 November 2014

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI

Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti




Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti (Decision Making Under Certainty) adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal berikut :


  1. Tidak diketahui jumlah dan kemungkinan munculnya kondisi tersebut.
  2. Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
  3. Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil suatu tindakan,tetapi tidak dapat diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
  4. Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.
  5. Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.
  6. Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa cara antara lain :
    1. Mencari informasi lebih banyak
    2. Melalui riset atau penelitian
    3. Menggunakan probabilitas subjektif


Kondisi tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa syarat,yaitu sebagai berikut :


  1. Ada beberapa alternatif tindakan yang fisibel (dapat dilakukan)
  2. Nilai probabilitas masing-masing kejadian tidak diketahui.
  3. Memiliki Pay-off sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan kejadian tidak pasti.
















Teknik Penyelesaian Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti


Ada beberapa kriteria dalam pengmabilan keputusan dalam kondisi tidak pasti, yaitu :


  1. Kriteria Maximax
Pengambil keputusan dianggap sangat optimis yaitu dipilihnya hasil-hasil terbesar dari alternatif-alternatif yang memberikan hasil maksimal dalam berbagai keadaan secara alamiah.
Kriteria maximax ini adalah kriteria yang tidak valid,karena hanya mempertimbangkan hasil yang paling optimisticdan mengabaikan semua keadaan yang mungkin, pay off,dan probabilitas yang lainnya.
Contoh Soal :


Alternatif Investasi
Prospek pasar (dalam juta rupiah)
Cerah
Sedang
Lesu
Obligasi
200
65
15
Deposito
175
100
40
Properti
250
150
-100


Penyelesaian Maximax :


Investasi
Pay-off Maksimum (dalam juta rupiah)
Obligasi
200
Deposito
175
Properti
250


Jadi, keputusan yang diambil berdasarkan kriteria maximax adalah investasi properti , karena memberikan hasil maksimal dari hasil beberapa jenis investasi yaitu 250 juta.












  1. Kriteria Maximin
Dalam kriteria maximin,pengambil keputusan diangggap pesimis atau konservatif tentang masa depan.Menurut kriteria ini ,hasil terkecil untuk setiap alternatif dibandingkan dengan alternatif yang menghasilkan nilai maksimal dari hasil-hasil minimal yang dipilih atau memilih alternatif yang minimalnya paling besar.
Contoh soal :
Alternatif Investasi
Prospek pasar (dalam juta rupiah)
Cerah
Sedang
Lesu
Obligasi
200
65
15
Deposito
175
100
40
Properti
250
150
-100


Penyelesaian Maximin :
Investasi
Pay-off Maksimum (dalam juta rupiah)
Obligasi
15
Deposito
40
Properti
-100
Jadi, keputusan yang diambil berdasarkan kriteria maximin adalah investasi deposito,karena memberikan hasil maksimal dari hasil minimum dari beberapa jenis investasi yaitu 40 juta.
























  1. Kriteria Laplace


Kriteria ini disebut juga kriteria equal likelihood.Menurut kriteria ini,pengambilan keputusan mengasumsikan bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya.Pada kriteria ini,pengambil keputusan tidak dapat menentukan atau mengetahui probabilitas terjadinya berbagai hasil,sehingga diasumsikan bahwa semua kejadian mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadinya atau setiap hasil memiliki probabilitas yang sama.Hasil yang dipilih adalah yang memiliki nilai tertimbang tertinggi.
Contoh soal :


Alternatif Investasi
Prospek pasar (dalam juta rupiah)
Cerah
Sedang
Lesu
Obligasi
200
65
15
Deposito
175
100
40
Properti
250
150
-100


Penyelesaian Laplace :
Bila probabilitas setiap peristiwa adalah 1/3. Dengan dengan demikian,nilai tertimbang hasil investasi dari ketiga dipilih adalah :


  • Obligasi = (1/3)(200) + (1/3)(65) + (1/3)(15) = 93.33
  • Depostito = (1/3)(175) + (1/3)(100) + (1/3)(40) = 104.99
  • Properti = (1/3)(250) + (1/3)(150) + (1/3)(100) = 99.99


Karena nilai tertimbang deposito yang tertinggi,pengambil keputusan akan memilih deposito.














  1. Kriteria Regret
Kriteria regret atau kriteria minimax pertama kali diperkenalkan oleh L.J savage yang didsarkan pada konsep opportunity loss atau regret.Pada kriteria ini pengambil keputusan dapat diperoleh hasil keputusan yang maksimal agar tidak terjadi suatu penyesalan (regret),dan dapat bertindak ke depan dengan melihat keadaan masa lalu.
Menurut kriteria ini,pengambilan keputusan akan mengalami suatu kerugian apabila suatu peristiwa terjadi menyebabkan alternatif yang dipilih kurang dari payoff maksimal.
Untuk menyelesaikan kasus dengan menggunakan kriteria regret dapat diginakan pedoman sebagai berikut :
    1. Tentukan nilai regret setiap (opportunity loss) pay off,dengan jalan mengurangkan nilai payoff maksimal baris dengan payoff tiap baris.
    2. Menentukan nilai regret maksimal tiap baris.
    3. Menentukan nilai minimax,sebagai alternatif pengambilan keputusan.
Contoh Soal :


Alternatif Investasi
Prospek pasar (dalam juta rupiah)
Cerah
Sedang
Lesu
Obligasi
200
65
15
Deposito
175
100
40
Properti
250
150
-100


Penyelesaian Regret :


Alternatif Investasi
Prospek pasar (dalam juta rupiah)
Cerah
Sedang
Lesu
Obligasi
250-200=50
150-65=85
40-15=25
Deposito
250-175=75
150-100=50
40-40=0
Properti
250-250=0
150-150=0
40-(-100)=140


Nilai minimax , nilai penyelesaian terkecil dari alternatif nilai-nilai tersebut adalah 75juta .Dengan demikian ,pengambilan keputusan memilih deposito.








  1. Kriteria Realism


Kriteria realisme dikenal juga sebagai kriteria Hurwicz,untuk menghormati penemunya Leonid Hurwicz,Kriteria ini merupakan antara maximax dan maximin,antara optimis dan pesimis,pengambilan keputusan yang tepat biasanya memperlihatkan suatu campuran antara optimism dan pesimisme.
Pada kriteria ini terdapat koefisien optimis,biasanya disimbolkan dengan “a”,yaitu skala untuk mengukur tingkat optimism dari pengambilan keputusan.
Ukuran realisme (UR) = (hasil maksimal xα ) + (Hasil minimal x 1- α)
Contoh soal :


Alternatif Investasi
Prospek pasar (dalam juta rupiah)
Cerah
Sedang
Lesu
Obligasi
200
65
15
Deposito
175
100
40
Properti
250
150
-100
Penyelesaian Realism :


Investasi
Pay-off Maks
Pay-off Min
Obligasi
200
15
Deposito
175
40
Properti
250
-100


α = 0,7 maka 1-α = 1-0,7 = 0,3
Urobligasi = 200(0,7) + 15(0,3) = 144,5
Urdeposito = 175(0,7) + 40(0,3) = 134,5
Urproperti = 250(0,7) + (-100)(0,3) = 145


Jadi : UR yang tertinggi adalah 145, maka dipilih investasi properti.




  1. Decision Tree
Pohon keputusan ,seperti halnya pada pohon probabilitas yang telah kita bahas sebelumnya,adalah cara mendapatkan solusi secara grafis untuk menghasilkan keputusan terbaik dalam kondisi ketidakpastian.Sebagai contohnya,kita akan lihat bagaimana sebuah perusahaan dapat mempertimbangkan suatu resiko untuk meningkatkan keuntungannya,atau bagaimana sebuah portofolio investasi dapat dipilih dengan kompromi antara tingkat pertumbuhan dengan tingkat keamanan investasi.
Perbedaan anatara pohon keputusan dengan pohon probabilitas adalah pada tambahan satu komponen,yaitu keputusan harus dibuat pada cabang-cabang pohon.
Contoh kasus :
Misalkan sebuah perusahaan minyak “BEA” memiliki suatu lahan yang berpotensi mengandung minyak dan mereka harus membuat keputusan untuk memilih satu dari tiga pilihan tindakan :
    1. Menjual lahan pada saat ini BEA akan mendapatkan $125K hasil penjualan lahan saat ini
    2. Menunggu satu tahun untuk mejualnya ditahun depan BEA akan menempuh resiko kemungkinan 90% harga minyak akan turun dan mereka terpaksa menjualnya dengan harga $100K di tahun depan.Sebaliknya,bila harga minyak naik maka mereka akan mendapatkan keuntungan dengan menjual lahan tersebut senilai $440K.Suku bunga yang berlaku saat ini adalah 10% per tahun.
    3. Menggarap lahan tersebut
Jika ingin menggarap lahan sendiri,BEA harus mengeluarkan biaya $200K untuk pengeboran dan akan menempuh resiko seperti yang ada pada tabel.


Jenis Sumur
Probabilitas
Keuntungan
Kering
0.50'
0
Basah
0.40'
400K
Berlimpah
0.10'
1500K
























Dalam menggambarkan pohon keputusan,kita telah membuatnya mulai dari kiri ke kanan.Untuk mendapatkan solusi dari persoalan yang kita hadapi,kita harus mengerjakan perhitungan pohon keputusan mulai dari kanan ke kiri.Ada dua langkah penyelesaian :
  1. Membuat rata-rata dari tiap cabang
Dengan alternatif pertama,yaitu jual saat ini,yang memiliki nilai 125K,bagaimana caranya kita mendapatkan suatu nilai yang dapat dibandingkan dengan nilai tersebut pada dua alternatif berikutnya ?
Dalam hal ini maka kita dapat memakai cara perhitungan EV (Expected Value),dengan memberi bobot probabilitas pada tiap hasil yang akan muncul :
EV dari jual nanti = 0.9(100K) + 0.1(400K) = 130 K
Nilai 130K ini dimasukkan dalam lingkaran “jual nanti”. Cara yang sama juga diterapkan untuk mendapatkan EV dari “kerjakan sendiri.







  1. Memotong cabang yang memiliki nilai terendah
Langkah terakhir adalah membandingkan tiga buah expected value : 125K,130K,dan 110K.Dengan memotong nilai-nilai yang lebih kecil,maka kita akan mendapatkan nilai 130K dan dituliskan pada kotak keputusan.







































7 komentar: